Lanjutan dari bagian I.
Sambil menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan, bisa dimulai pembuatan akun untuk mendaftar visa Inggris di visa4uk.fco.gov.uk.
Untuk apply visa sekeluarga, hanya perlu satu akun. Akun tersebut dapat digunakan untuk mendaftarkan anggota keluarga lain ataupun orang lain. Setelah akun dibuat, log in, nanti ada pilihannya ‘apply for myself’ dan ‘apply for someone else’. Pilih yang ‘apply for myself’ untuk daftar diri sendiri, pilih yang kedua untuk mendaftarkan orang lain.
Visa Inggris memiliki kategori-kategori pertanyaan yang jauh lebih banyak dibanding visa Schengen. Perlu kesabaran dan ketelitian waktu ngisinya. Saya menyiapkan dan mengisi seluruh aplikasi online sendiri untuk saya, ayah, suami, dan anak.
Tidak perlu terburu-buru karena jawaban yang telah kita masukan bisa disimpan dan dilanjutkan lagi di lain waktu. Jawaban pun masih bisa diubah atau dihapus selama kita belum menekan pilihan ‘submit application’.
Bagian tersulit adalah diperhitungan ‘income dan expenses’. Baiknya sediakan kalkulator supaya angka yang dimasukan tepat dan logis. Selain itu, kita juga diminta memasukan angka ke dalam GBP untuk pengeluaran dan pemasukan. Misal gaji sebulan 10 juta, kita diminta untuk mengkonversi angka tersebut ke dalam GBP. Meskipun kurs berubah-ubah, saya pakai kurs tetap yang ngga terlalu tinggi dan terlalu rendah. Waktu isi saya pakai dan asumsikan kurs 1 GBP =Rp 16.500,00.
Bagian lainnya ngga ada yang terlalu sulit, hanya perlu kesabaran. Saya memeriksa satu persatu aplikasi masing-masing sampai berkali-kali, dan selalu menemukan kesalahan. Ada aja yang salah. Tanggal lahir anak pake tangga lahir saya, nama depannya anak pake nama depan saya, nomor paspor anak pake nomer paspor suami, dan masih banyak lagi. Mungkin karena siwer juga ngisi semua kolom untuk empat aplikasi. Bahkan sebelum ‘submit application’ pun, masih saya ulang lagi baca satu persatu.
Tidak seperti visa Schengen yang pembayarannya tunai di loket pada saat kita datang, visa Inggris pembayarannya online dengan kartu kredit berlogo Visa/Mastercard. Harganya pun berbeda-beda tergantung visa yang kita apply.
Saya memilih tipe visa short stay- 6months- single entry harganya USD 110. Umumnya orang memilih visa multiple entry, tapi karena kami ngga berencana kemana-mana, jadi pilih yang single entry aja. Sayang juga bayar lebih lagi, hanya berlaku enam bulan, kalo memang dikabulkan.
Satu hal yang agak buat saya sedih, Langit pun bayarnya sama. Beda sekali sama yang visa Schengen yang GRATIS untuk anak di bawah enam tahun.
Selesai dengan pembayaran, kita bisa pilih waktu penyerahan dokumen. Ada tanggal dan jam yang bisa kita pilih. Setelah itu, nanti kita akan terima email konfirmasi mengenai pembayaran dan waktu perjanjian.
Setelah semuanya sudah lengkap, tinggal diprint aplikasi dan bukti perjanjiannya. Untuk visa Schengen, satu aplikasi hanya berjumlah sekitar lima (5) lembar. Sedangkan visa UK, satu aplikasi berjumlah tiga belas (13) lembar.
Hari H penyerahan dokumen, Alhamdulillah, semua lancar dan cepat. Kami pilih di hari Jumat jam 9 pagi. Kebetulan kosong banget. Waktu masih dicek dokumen, sudah dipanggil ke counter. Prosesnya juga cepat. Petugas VFSnya pun cukup kooperatif dengan saya yang bawa anak kecil.
Oya, tidak seperti Schengen yang aplikasi satu keluarga itu bisa jadi satu bundelan yang diperiksa di satu loket bersamaan, untuk visa Inggris, satu aplikasi tetap satu loket. Bahkan punya Langit pun diperiksa di loket sendiri. Jadi, kemarin kami dapat empat nomer antrian untuk empat loket yang berbeda.
Setelah selesai dengan pengecekan dokumen di loket, kita harus menunggu untuk dipanggil ke ruang biometric untuk pengambilan sidik jari dan foto. Setelah itu selesai.
Bersyukur sekali waktu kami datang antrian cukup sepi, karena Langit susah sekali untuk difoto. Nangis keras udah kaya mau disuntik. Padahal cuma disuruh duduk buat foto. Kami sampai keluar dua kali supaya orang lain ngga nunggu lama. Akhirnya foto Langit bisa diambil dengan cara digendong di atas pundak papanya, dimana papanya dalam keadaan setengah jongkok. Sedangkan saya, dibantu oleh satu petugas lain, berdiri di depan sebelah kamera sambil mengacungkan mainan-mainan supaya dia liat ke kamera. Leganya bukan main waktu petugasnya bilang sudah dapat foto yang bisa diambil.
Visa Inggris ini jenis-jenis biayanya detil banget. Pas pembayaran jangan sampai salah pilih jenis visa yang kita mau, karena harganya juga beda. Ngga cuma jenis visa, layanannya pun juga banyak sekali.
Misal, ayah saya sudah bayar online permohonan standar USD 110. Karena akan pergi ke negara lain dalam berapa minggu, akhirnya pake layanan prioritas dan tambah bayar 2,6 juta. Jadi, kalo untuk visa standar yang selesai dalam 15 jari kerja seperti saya dikenakan biaya Rp 1.430.000, untuk ayah saya yang dijanjikan selesai dalam 3-5 hari kerja, harga visanya tambah lagi sekitar 2,5 juta. Jadi total biaya untuk visa UK prioritas sekitar 4 juta.
Selain layanan prioritas, juga ada layanan premium lounge. Jika menggunakan layanan ini, ada ruang khusus sendiri, ga perlu antri loket, juga tersedia sofa yang empuk dan makanan ringan. Kalo berkenan membayar lagi tambahan 1 juta, bisa dipilih layanan ini.
Selain layanan prioritas dan premium lounge, ad juga layanan late appointment. Jadi bisa masukin berkas di luar jam kerja. Saya lupa jamnya. Kalo ngga salah antara jam 17.00-19.00 atau 18.00-20.00. Biayanya juga kurang tau. Ini pasti akan sangat membantu kalo ada yang perlu buru-buru.
Paspor ayah saya sudah dapat diambil dalam tiga hari kerja setelah penyerahan berkas, berikut cap visa UK di halaman paspornya. Benar-benar 3 hari kerja lho. Masuk hari Jumat, Rabu sudah bisa diambil. Selasa malam sudah dapat notifikasinya. Tapi, ya memang ada harga yang cukup tinggi bukan?Sedangkan tiga paspor lainnya masih harus menunggu lebih lama lagi.
Tapi, ternyata ngga selama yang diperkirakan. 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas masuk, (weekend tidak termasuk), email yang ditunggu pun masuk. Visa dinyatakan sudah selesai diproses dan sudah dapat diambil di VFS Global.
Hasilnya? Alhamdulillah, waktu paspornya dibuka visa uk MULTIPLE ENTRY untuk 180 hari ada di dua halaman setelah visa Schengen. Entah kenapa dikasih multiple sedangkan saya hanya piloh dan bayar untuk single entry. Seinget saya ada perbedaan beberapa dolar kalo kita pilih single dan multiple. Tapi ya sudah, Alhamdulillah juga, hehe.
Setelah dua kali mengurus dua visa eropa sendiri, menurut saya kemungkinan visa ditolak itu cukup kecil seharusnya JIKA dokumen-dokumen kita cukup jelas. Jelas pulang pergi, nginep dimana dan berapa hari. Jelas bukti keuangannya, meskipun statusnya bukan karyawan tetap. Dua kali apply untuk visa UK dan Schengen, saya ngga melampirkan slip gaji sama sekali.
Menurut saya, punya tabungan khusus yang jumlahnya cukup memadai membantu juga. Memadai disini cukup untuk biaya hidup selama liburan di negara yang akan kita apply visanya (disesuaikan juga dengan banyaknya anggota keluarga yang ikut).
Dua kali apply visa eropa, saya pakai tabungan dana darurat saya, yang alirannya lebih banyak masuk dan sedikit keluar. Aliran keluar masuk uangnya tetap terlihat wajar tiap bulan. Jadi, ketika akan apply visa, ngga terlalu repot harus pinjem dana dengan jumlah besar.
Lepas dari segala keribetan dan kerepotan (juga kemahalannya), saya ngga (akan) kapok kayanya kalo harus mengurus segala dokumen selama masih bisa diberikan kelapangan rejeki, umur, dan sehat buat jalan-jalan.
Saya selalu percaya, uang dan waktu yang dihabiskan dengan senang hati dan buat hati senang manfaatnya akan lebih besar dari apa yang dikeluarkan. Semoga ya.
Selamat pusing sebelum liburan!
Review lain tentang UK trip
Malindo Air&Qatar Airways Flights (with a toddler) to London
Virgin Trains to Manchester and Liverpool
Airport Transfer Ramah Koper (Paris, London, Tokyo)
(Frustasinya) Mengurus Visa UK Tier 5 Government Exchange (PBS Partner+Child)